Perjalanan pertama saya via Kereta Api alias "sepur"

Selama bertahun-tahun saya sering muter Indonesia mulai dari Jakarta,bandung,Jogja, Balikpapan, Maluku sampai Pulau Halmahera. Tapi dari semua perjalanan itu (terutama perjalanan di Jawa) saya gak pernah naik yang namanya kerta api.  Perjalanan paling jauh saya (ke Jakarta) diajak bapak saya, kalo gak salah waktu saya kelas 2 SD (berangkat naik bus Lorena, pulang naik bus kramat djati.

 

Alasan saya gak mau naik kereta api karena dulu saya pernah diajak ke stasiun Gubeng Surabaya sama bapak saya dan woow, luar biasa mulai dari bau rokok, sampah sampe bau kringet penumpang yang mau naik kereta campur jadi satu kayak es dawet -__- ! .

Kali ini saya ke jogja dalam rangka menjemput istri saya tercinta, perjalanan sesuai info yang saya dapatkan sekitar 7-8 jam.  Kereta yang saya gunakan kelas ekonom AC (Malioboro ekspress). Berangkat dari stasiun Malang kota baru jam 08.30 dan “seharusnya” sampai stasiun Tugu  jam 16.19 . berikut penampakan tiketnya

Salut sama PT KAI meskipun belum maksimal tapi sudah jauh berubah. Tiket kereta api sekarang sudah bisa dibeli via online juga bisa dibeli di Indomaret. Ruang tunggu-nya juga sudah ber-AC dan sudah dibikin sedemikian rupa sehingga bisa antri dengan tertib.

Tapi meskipun sudah bagus pelayanannya, saya gak akan naik kereta api lagi..why ?

  1. Kereta api tempat duduknya gak bisa dibikin rebahan (kursinya tegak) jadi sangat tidak baik untuk punggung saya 😀
  2. Harga tiket yang lebih mahal daripada bus malam kereta api akan menjadi opsi yang kedua setelah bus
  3. Dengan tiket semahal itu kita gak dikasih makan lo, bandingkan dengan tiket bus malam dengan harga antara 70.000 – 90.000 (sudah termasuk makan dan minum +selimut)
  4. Ternyata baru sadar kalo naik kereta api itu lewatnya di deket sawah dan hutan dan sungai dan terowongan gelap, jadi gak bisa liat suasana kota.
  5. Tempat duduk yang berhadap-hadapan bikin suasana hati gak enak, kalo didepan saya cewek cantik Alhamdulillah, la kalau yang duduk dihadapan saya cowok ?? apa gak jadi “MAHO”
Sekian dulu, nanti saya sambung lagi dengan cerita saya yang lainya.   🙂

 

 

 

 

This entry was published on November 6, 2012 at 9:33 pm. It’s filed under Umum and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Follow any comments here with the RSS feed for this post.

1 thoughts on “Perjalanan pertama saya via Kereta Api alias "sepur"

  1. Kalo saya pertama dan terakhir kali naik kereta api, saat ada walimahan salah satu takmir masjid di Blitar, saat itu kondisinya belum sebagus sekarang ini (seperti cerita ente) hasil pembenahan dari PT. KAI, dulu beli tiket langsung di stasiun, nunggu di pinggir rel, berdiri dengan kondisi penumpang bejubel, bahkan ada yang berdiri di dalam toilet, belum lagi pedagang asongan,….

Tinggalkan komentar